MNRTV News, Jakarta — Mantan pemain nasional era 1970-an, Anjas Asmara, menyoroti pentingnya pembinaan pemain muda sejak usia dini untuk memperkuat fondasi sepak bola Indonesia. Ia kini aktif melatih tim “My Team”, yang beranggotakan pemain muda non-amatir hasil seleksi dari enam kota di Indonesia.
Anjas menilai, pembinaan harus dimulai dari penguasaan dasar permainan, termasuk keterampilan, teknik, dan disiplin.
“Pemain dulu itu tidak langsung jadi. Banyak yang berawal dari anak gawang,” ujarnya saat berbincang dengan MNRTV News di Lapangan PSF Pancoran, usai menyaksikan laga Kompetisi Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur DKI Jakarta, Sabtu (11/10).
“Pemain usia 17 tahun sekarang punya potensi besar. Semua berawal dari sini—dari cara latihan hingga penyelesaian akhir,” tambahnya.
Menurutnya, filosofi bermain menyerang perlu ditanamkan sejak dini. Ia mengkritisi gaya permainan yang terlalu banyak mengandalkan umpan ke belakang, yang dianggap tidak efektif dalam mencetak gol.
Berbicara mengenai performa tim nasional, Anjas mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya penyerang murni yang mampu menjadi pembeda di lini depan.
“Masalah kita itu tidak punya goalgetter. Pemain naturalisasi dari Belanda itu mainnya di divisi 3, 4, bahkan 5. Di sana ditonton 200–300 orang, di sini penontonnya ribuan—mereka grogi,” ujarnya.
Anjas juga menyinggung penggunaan teknologi VAR dalam laga Indonesia melawan Arab Saudi, termasuk gol yang dinilainya berawal dari posisi offside Ragnar Oratmangoen.
“VAR-nya seperti itu. Kalau sejajar saja, FIFA bilang itu offside. Kita sebenarnya banyak dibela wasit. Tapi tetap saja, kalau di-pressing, tim kita porak-poranda,” katanya.
Ia menutup dengan kritik terhadap kualitas pemain naturalisasi yang menurutnya belum cukup membawa dampak signifikan bagi prestasi tim nasional.
“Kalau mereka bagus, kenapa tidak masuk Timnas Belanda? Bikin gol saja susah,” ujarnya.
Dengan pengalaman panjang sebagai pemain dan pelatih, Anjas Asmara berharap pembinaan pemain muda dapat menjadi prioritas agar sepak bola Indonesia kembali berprestasi di kancah internasional.
Red/Timdy














































