MNRTV NEWS, Kota Bekasi – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu di Kelurahan Sumur Batu, RT 03 RW 03, Kota Bekasi, menuai sorotan tajam dari masyarakat dan pemerhati lingkungan.
Area seluas hampir 8 hektare tersebut dinilai telah menimbulkan dampak lingkungan serius bagi warga sekitar, namun hingga kini belum ada kompensasi yang diberikan oleh pemerintah daerah.
Ketua AING sekaligus Ketua Pokja Bantar Gebang, Suryono, ST, menyampaikan kritik keras terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi yang dinilainya lalai dalam menangani persoalan lingkungan di TPA tersebut.
“Kondisi TPA Kota Bekasi ini sudah over kapasitas. Sistem open dumping yang masih digunakan jelas mencemari lingkungan. Ini bukan hanya kelalaian, tapi sudah masuk dalam kategori kejahatan lingkungan dan bentuk kedzaliman terhadap warga Sumur Batu,” tegas Suryono dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sejak TPA Sumur Batu mulai beroperasi, warga terdampak tidak pernah mendapatkan bentuk kompensasi apapun, padahal Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah secara tegas mengatur hak masyarakat atas kompensasi lingkungan.
Suryono mendesak agar Pemkot Bekasi segera mengambil langkah konkret, termasuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah dan mempertimbangkan opsi perluasan atau relokasi TPA, demi meminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan kesehatan warga.
Di sisi lain, Misnan, salah satu warga yang tinggal di sekitar TPA Sumur Batu, juga mengungkapkan keluhannya. Ia mengatakan bahwa warga selama ini merasa diabaikan oleh pemerintah.
“Sejak TPA ini berdiri, kami belum pernah mendapatkan perhatian yang layak, apalagi kompensasi. Padahal dampaknya sangat terasa bagi kami yang tinggal di sekitar lokasi,” ujar Misnan, Kamis (22/5).
Hingga berita ini ditayangkan, Pemerintah Kota Bekasi belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga maupun desakan dari Ketua AING.
Masyarakat berharap adanya langkah nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini.(Joko)