MNRTV NEWS, Jakarta – Untuk pertama kalinya, Jakarta secara resmi hadir di ajang Festival Film Cannes melalui partisipasi dalam Marché du Film, pasar film terbesar dunia yang berlangsung pada 13–21 Mei 2025.
Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat posisi industri film Indonesia di kancah global, sekaligus mempertegas komitmen menjadikan Jakarta sebagai kota sinema dunia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memimpin langsung delegasi resmi Pemprov DKI Jakarta. Dalam pernyataannya, ia menegaskan, “Ini bukan sekadar pencapaian artistik, tetapi cermin bahwa karya-karya anak bangsa kini telah diakui secara global. Dukungan kami hadir sebagai komitmen agar Jakarta menjadi rumah yang subur bagi lahirnya karya-karya berkelas dunia.”
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Pemprov DKI Jakarta juga menjadi penyelenggara forum strategis bertajuk “International Co-production and Distribution Opportunity in Indonesia” yang digelar bersama Jakarta Film Week dan Kementerian Kebudayaan RI pada 17 Mei 2025 pukul 15.00–16.00 waktu setempat.
Forum ini menghadirkan narasumber internasional seperti Linda Gozali (Sekjen APROFI), Angga Dwimas Sasongko (CEO Visinema Group), Denis Vaslin (Volya Films), dan Tamara Tatishvili (Hubert Bals Fund), guna membahas potensi kolaborasi internasional dan promosi Indonesia sebagai destinasi produksi film yang menjanjikan.
Rano Karno menambahkan, “Kami berharap forum ini dapat memperkuat jejaring pelaku industri film Indonesia, serta membuka lebih banyak pintu kolaborasi internasional yang berdampak langsung pada kemajuan Jakarta dan perfilman nasional.”
Delegasi Indonesia juga turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, termasuk penayangan debut film panjang Reza Rahadian melalui program HAF Goes to Cannes, serta kehadiran Jakarta Film Week dalam acara Co-Producer Night bersama 13 festival film internasional lainnya.
Sejumlah rumah produksi nasional pun turut memperkenalkan proyek-proyek baru, seperti MD Pictures, Magma Entertainment, Visinema, Palari Films, Kawankawan Media, Uwais Pictures, Christine Hakim Films, Mandela Pictures, Gambar Gerak, Bahagia Tanpa Drama, Movin Pictures, hingga Summerland. Hal ini mencerminkan peningkatan kualitas produksi dari sineas Indonesia.
Momentum ini semakin istimewa dengan terpilihnya film “Renoir” dalam kompetisi utama Festival Film Cannes 2025. Disutradarai oleh Chie Hayakawa (Jepang), Renoir merupakan proyek kolaborasi lintas negara antara Jepang, Indonesia, Prancis, Filipina, dan Singapura.
Indonesia diwakili oleh rumah produksi KawanKawan Media serta dua produser ternama, Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma. Tak hanya menjadi produser, Yulia Evina Bhara juga dipercaya sebagai juri dalam program Semaine de La Critique, memperkuat peran Indonesia dalam kepemimpinan kreatif di panggung dunia.
Partisipasi resmi Jakarta di Marché du Film Cannes 2025 menjadi bukti nyata dari diplomasi budaya Indonesia. Ini bukan sekadar langkah selebratif, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem film yang tangguh, berkelas dunia, dan berbasis kolaborasi internasional.
[DD/YD]