MNRTV NEWS, JAKARTA – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW FRN) Counter Polri, Agus Flores, mendesak Panglima TNI dan Kapolri untuk mengambil tindakan tegas dengan memecat oknum aparat penegak hukum (APH) yang terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.
Hal ini disampaikannya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat (2/5).
Agus menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi oknum TNI maupun Polri yang terlibat dalam praktik pertambangan ilegal. “Sudah bagus menjabat di TNI dan Polri, gara-gara kedapatan main tambang ilegal lalu dipecat—kan malu banget,” ujarnya.
Menurutnya, selama praktik kotor ini tidak dibersihkan, pertambangan ilegal akan terus menjamur di Indonesia. Agus menuding bahwa para mafia tambang tidak akan berani beroperasi tanpa adanya koordinasi dengan oknum aparat.
“Mana mungkin mafia tambang itu berani tanpa ada dukungan dari oknum APH,” tegas aktivis lingkungan dan hutan ini.
Ia juga menyoroti lemahnya koordinasi antara institusi TNI dan Polri. “Katanya ada oknum TNI terlibat, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, perlu satu solusi konkret—yakni pengerahan pasukan khusus dari TNI untuk membersihkan tambang ilegal di seluruh Indonesia,” kata Agus Flores.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan keprihatinan atas semakin banyaknya korban jiwa akibat tambang ilegal yang tertimbun longsor. Hal ini, menurutnya, menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat.
“Saya berharap Panglima TNI dan Kapolri serius memecat oknum-oknum tentara dan polisi yang membekingi tambang ilegal,” pungkas penasihat FKPPI Tanjung Priok tersebut.