Jakarta, [ MNRTV News ] Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW FRN) menyelenggarakan Diklat Nasional bertajuk “Pendidikan dan Pelatihan Wartawan Fast Respon dalam Peningkatan Kualitas Pemberitaan Polisi” yang mengusung tema “Wartawan Intelijen”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Fast Respon Counter Polri dan berlangsung selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 April 2025, di Whiz Prime Hotel, Jakarta Utara.
Diklat ini diikuti oleh wartawan anggota PW FRN dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bekasi Raya, Bogor, Tangerang, Banten, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Papua Barat. Peserta merupakan perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Fast Respon se-Indonesia.
Ketua Umum PW FRN Counter Polri, Agus Flores, secara resmi membuka acara, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Dian Surahman, Wakil Ketua Jayanu, serta jajaran pengurus DPP lainnya. Kehadiran para pimpinan pusat menegaskan keseriusan organisasi dalam membangun kapasitas dan kualitas anggotanya.
DPC Fast Respon Nusantara Bekasi Raya turut hadir dalam kegiatan ini. Ketua DPC Marto yang didampingi Wakil Ketua Maman Nuriman dan Sekretaris Yusuf menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan untuk diterapkan di wilayahnya.
“Diklat ini sangat bermanfaat dari segi keilmuan. FRN dan Polri adalah satu tubuh yang tidak bisa dipisahkan. Kami siap menjaga citra dan nama baik Polri melalui peran kami di lapangan,” ujar Marto.
Dalam salah satu sesi pelatihan, AKBP Bima dari Korlantas Mabes Polri memaparkan strategi pengamanan arus mudik Lebaran, yang mendapat apresiasi luas dari masyarakat.
Selain itu, Brigjen Pol. Ratno Kuncoro dari Intelijen Mabes Polri memberikan pembekalan tentang peran strategis jurnalis dalam menjaga stabilitas nasional dan memerangi hoaks.
Agus Flores menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membekali wartawan dengan wawasan strategis serta landasan etika jurnalistik yang kuat.
“PW FRN memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan kapasitas anggotanya. Kami ingin agar setiap wartawan di bawah naungan FRN menjadi garda terdepan dalam menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan membangun,” tegasnya.
Selama tiga hari, peserta mengikuti berbagai sesi interaktif yang mencakup pelatihan teknik peliputan investigatif, manajemen media digital, hingga penguatan etika jurnalistik dalam menghadapi era keterbukaan informasi.
Selain sebagai ajang transfer pengetahuan, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat solidaritas serta memperkuat jaringan dan kolaborasi antar wartawan PW FRN dari seluruh penjuru Tanah Air.
PW FRN meyakini bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang jurnalistik adalah langkah strategis dalam memperkuat peran pers sebagai mitra pembangunan nasional yang kritis dan konstruktif. ***