Jakarta, [ MNRTV News ] Film animasi karya anak bangsa, “JUMBO”, terus menorehkan prestasi gemilang. Per hari ke-20 penayangan, film ini telah ditonton lebih dari 5 juta penonton, menjadikannya film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia—mengalahkan “Frozen II” (2019) yang sebelumnya memegang rekor dengan 4,6 juta penonton menurut data Cinepoint.
Tak hanya itu, “JUMBO” juga berhasil mencetak rekor harian dengan lebih dari 500 ribu penonton dalam satu hari, serta 797 lebih jadwal tayang habis terjual (sold out) pada hari ke-19 penayangannya.
Berkat pencapaian ini, “JUMBO” kini menempati peringkat ke-9 dalam daftar 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, sekaligus menjadi satu-satunya film animasi yang berhasil masuk daftar bergengsi tersebut.
Top 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa (per data filmindonesia.or.id):
1. KKN di Desa Penari – 10.061.033
2. Agak Laen – 9.125.188
3. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part I – 6.858.616
4. Pengabdi Setan 2: Communion – 6.390.970
5. Dilan 1990 – 6.315.664
6. Miracle in Cell No. 7 – 5.861.067
7. Vina: Sebelum 7 Hari – 5.815.945
8. Dilan 1991 – 5.253.411
9. JUMBO – 5.000.000++
10. Sewu Dino – 4.891.469
Ryan Adriandhy, penulis sekaligus sutradara “JUMBO”, menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme luar biasa dari masyarakat.
“Rasanya luar biasa melihat ‘JUMBO’ bisa sampai sejauh ini. Angka 5 juta penonton adalah hadiah besar bagi kami semua—para kreator, tim Visinema, dan tentunya penonton Indonesia. Kini ‘JUMBO’ bukan lagi milik kami saja, tapi milik semua keluarga Indonesia. Saya berharap kisah ini akan menjadi bagian dari masa kecil anak-anak hari ini, dan terus hidup lintas generasi,” ujarnya.
Film yang Mendidik dan Membangun Mental Anak
Ketua KPAI, Ai Maryati Solehah, turut memberikan apresiasi terhadap film ini. Menurutnya, “JUMBO” bukan sekadar hiburan, melainkan juga media edukatif yang membangun karakter anak.
“Film ini lengkap—ada konflik, kompetisi, rekonsiliasi, dan kebersamaan. Hal-hal yang bermanfaat untuk membentuk mental anak yang kuat, apapun latar belakang keluarganya,” ungkap Ai.
Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak saat menonton animasi yang merangsang imajinasi ini. “Orangtua harus membantu anak memahami, agar imajinasi mereka tetap terarah,” tambahnya.
Dukungan serupa juga datang dari Alissa Wahid (PBNU), yang menyebut film ini menyentuh dan penuh makna.
“’JUMBO’ layak dan wajib ditonton, bukan hanya oleh anak-anak, tapi juga orang tua dan remaja. Karena film ini bukan hanya tentang masa kecil, tapi juga tentang kehidupan yang penuh pelajaran,” ujar Alissa.
Dengan capaian ini, “JUMBO” tak hanya mengukir sejarah di industri animasi nasional, tetapi juga memperlihatkan bahwa karya lokal bisa bersaing di panggung besar, dan meninggalkan jejak yang mendalam di hati penontonnya.(DD/YD)