Banjarbaru, [ MNRTV News ] Denpom Lanal Banjarmasin menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan jurnalis Banjarbaru, Juwita, pada Sabtu (5/4/2025) siang sekitar pukul 13.00 WITA.
Tersangka tunggal, oknum TNI AL Lanal Balikpapan berpangkat Kelasi Dua Bahari, Jumran (23), memperagakan sebanyak 33 adegan di lokasi penemuan jasad korban di Jalan Trans Gunung Kupang.
Berdasarkan hasil rekonstruksi, Jumran melakukan aksi pembunuhan secara terencana dan seorang diri. Ia juga berupaya menghilangkan jejak dengan membuat kematian korban seolah-olah akibat kecelakaan tunggal.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025. Saat itu, Jumran dan korban berada bersama di dalam mobil sewaan. Dalam waktu yang tidak disebutkan secara spesifik, tersangka mencekik dan memiting korban hingga tidak berdaya.
Sekitar 10 menit kemudian, ia memastikan korban telah meninggal dengan menempelkan telinga ke dada korban untuk mendeteksi detak jantung.
Setelah memastikan kematian Juwita, Jumran memindahkan jasad korban ke kursi belakang. Ia kemudian pergi mengambil sepeda motor milik korban yang sebelumnya ditinggalkan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Banjarbaru. Untuk menuju lokasi motor, Jumran mengaku menumpang pada seorang warga yang tidak dikenal.
Motor korban kemudian dibuang di lokasi berbeda untuk menciptakan skenario kecelakaan. Tersangka juga mencuci motor menggunakan sebotol air mineral untuk menghilangkan sidik jari. Barang pribadi milik korban, termasuk telepon seluler, dihancurkan hingga hanya menyisakan layar LCD.
Selanjutnya, jasad korban ditarik dari kursi belakang mobil dan diletakkan di tepi jalan. Usai membuang jasad dan menghilangkan barang bukti, Jumran meninggalkan lokasi dengan mengebut.
Denpom Lanal Banjarmasin menyebut telah memeriksa 10 orang saksi dan menghadirkan satu saksi yang mengetahui keberadaan tersangka di TKP. Namun, dalam rekonstruksi tersebut, tidak diperagakan dugaan tindak kekerasan seksual terhadap korban.
Sebelumnya, korban Juwita masih sempat dihubungi pada pukul 09.45 WITA. Namun, sekitar pukul 12.30 WITA, komunikasi terputus. Pada pukul 14.00 WITA, akun WhatsApp korban sudah menunjukkan tanda centang satu, menandakan ponsel tidak aktif.
Jasad korban ditemukan warga sekitar pukul 15.45 WITA, dan informasi penemuan menyebar melalui grup WhatsApp Emergency. Lokasi penemuan jasad berada sekitar 3,8 kilometer dari Bundaran Simpang Empat Banjarbaru atau 15 kilometer dari Pasar Palm, yang tak jauh dari kediaman korban.