Yogyakarta, [ MNRTV News ] Tour of Kemala (ToK) 2025 resmi bergulir di Yogyakarta, menghadirkan persaingan ketat di antara ribuan pesepeda dari dalam dan luar negeri. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Yayasan Kemala Bhayangkari ini menjadi ajang pembibitan atlet balap sepeda Indonesia sekaligus menggerakkan sektor ekonomi dan pariwisata di Kota Gudeg.
Hari pertama, Sabtu (15/2), dibuka dengan kategori Criterium, di mana 324 peserta berpacu di lintasan cepat sepanjang 2,28 km.
Para pembalap terbagi dalam sembilan kategori, dengan jumlah peserta terbanyak berasal dari Men Elite (62 pembalap), sementara kategori dengan peserta paling sedikit adalah Women Open Amateur (12 pembalap).
Ketua Umum Bhayangkari, Ibu Juliati Sigit Prabowo, secara resmi melepas para pembalap dalam balapan yang berlangsung sengit ini.
Ketua Panitia ToK 2025, Ibu Martha Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa ajang ini tidak sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga memiliki nilai sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
“Tour of Kemala bukan hanya ajang adu kecepatan, tetapi juga wadah interaksi budaya dan pendorong ekonomi lokal. Kami berharap event ini melahirkan atlet-atlet berbakat yang dapat bersaing di tingkat internasional serta menginspirasi generasi muda untuk aktif berolahraga,” ujarnya.
Kategori Balapan dan Tantangan bagi Peserta
Selain Criterium, ToK 2025 juga menyajikan dua kategori utama yang akan digelar pada Minggu (16/2):
• Race 123 km – Diperuntukkan bagi atlet profesional untuk menguji daya tahan dan kecepatan di jalur panjang.
• Tour 55 km – Ajang bersepeda santai dengan atmosfer kompetitif, diikuti oleh komunitas dan penggemar sepeda.
Dengan lintasan menantang dan persaingan ketat, ToK 2025 menjadi ajang bergengsi yang menguji keterampilan dan strategi para peserta. Atmosfer kompetisi yang intens terlihat sejak pagi, dengan ratusan pesepeda bersaing memperebutkan podium tertinggi.
Yogyakarta, Destinasi Ideal untuk Balap Sepeda
Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan Tour of Kemala 2025 bukan tanpa alasan. Ibu Martha Dedi Prasetyo mengungkapkan beberapa faktor utama yang membuat kota ini menjadi tempat ideal bagi ajang balap sepeda.
“Yogyakarta memiliki nilai historis sebagai ibu kota pertama Indonesia, akses transportasi yang mudah, serta rute beragam yang cocok untuk semua level pesepeda. Selain itu, kota ini juga menawarkan daya tarik wisata yang dapat memberikan pengalaman lebih bagi peserta dan pengunjung,” jelasnya.
Ajang ini pun menarik perhatian internasional. Dari total 2.399 peserta, terdapat perwakilan dari tujuh negara, yakni Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dan Vietnam. Kehadiran atlet luar negeri semakin meningkatkan daya saing dan kualitas kompetisi ini.
Dampak Ekonomi dan Harapan Masa Depan
Tour of Kemala 2025 tidak hanya memberikan pengalaman kompetisi bagi para pembalap, tetapi juga berkontribusi terhadap sektor ekonomi dan pariwisata Yogyakarta. Kehadiran ribuan peserta dan tim pendukung mendorong peningkatan omzet di sektor perhotelan, kuliner, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Dengan semangat sportivitas yang tinggi, ToK 2025 diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet unggul yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Babak puncak akan berlangsung besok dengan Race 123 km, yang akan menentukan siapa yang keluar sebagai juara.
Siapakah yang akan berdiri di podium tertinggi? Nantikan terus perkembangan Tour of Kemala 2025!
(Nuriman)