Kota Bekasi, [ MNRTV News ] Forum Penulis dan Wartawan Indonesia atau yang dikenal dengan FPWI menggelar rapat tertutup, Sabtu (13/7/2024).
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan,” dikutip dari laman Perum Bulog.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Forum Penulis dan Wartawan Indonesia mengatakan program pemerintah dalam kegiatan ketahanan pangan nasional FPWI sangat mendukung.
“Program ketahanan pangan yaitu pertanian, peternakan dan perikanan mari kita kembangkan bersama-sama, fokus tahap awal kita kembangkan peternakan ayam,” ucap Rukmana Ketua Umum Forum Penulis dan Wartawan Indonesia saat acara rapat tertutup, di Kantor Pusat FPWI, Sabtu (13/7/2024).
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian, Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Prof. Fadjry Djufry mengatakan sangat optimis dengan tiga program ini, dibantu dengan keterlibatan aktif petani milenial dan penggunaan teknologi modern, dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi ancaman pangan di masa depan,” katanya pada Juni 2024 lalu.
Untuk percepatan program ketahanan pangan, FPWI melakukan ternak ayam kampung. Dimana ayam kampung yang diternak sudah mencapai duaratus (200) ekor.

Kemudian dalam pembahasan rapat tertutup tersebut, FPWI akan melakukan pengembangan ternak kambing dan sapi di daerah Karawang.
“Kita berharap program ini bisa berjalan lancar dan pemerintah bisa bekerjasama dengan FPWI dalam program ketahanan pangan yang kami lakukan,” tutup Rukmana Ketua Umum FPWI.
FPWI adalah lembaga perkumpulan para penulis dan wartawan yang komitmen untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jurnalisme.
FPWI didirikan oleh wartawan senior Drs. CH. Robin Simanullang yang sudah malang melintang dalam dunia jurnalis dan penulisan buku biografi.
Editor: Nuriman
Foto: Maman S